Selasa, 24 Januari 2012
rasa terpendam
kini,,,,,,,, bebas sudah hti yang terbelenggu,,
terlilit masa teriris sendu di dalam waktu,,
membentang luas menghadang jiwa,,
memendam angan luahan rasa,,,
dan bebas bagai merpati hitam
telusuri malam membelah kegelapan,,
memandang indah dunia dalam
hiasan fata morgana,,
kini,,,,telah terungkap beribu rasa,,
telah lama tertanam dalam masa,,
jiwa terbang melayang layang,,
membawa angan terrasa riang,,
habis sudah semua rasa terpendam,,
menundukkan amarah dalam redam,,
sejukkan hati menjadi syahdu,,
mengusir ragu dalam qolbu,,
bahri s
teringat tentangmu
dalam malam kelam ku tersandar di dindingku,,
terjerat sepi dalam sunyi menyelimuti diri,,
ditiup hembusan bayu malam membuatku kaku,,
tak berdaya menahan dinginnya mengais hati,,
dimanakah rembulan yang slalu temani aku,,?
iringi bintang berkelipan menembus kaca jendelaku,,
sungguh haru aku teringat tentang dirimu,,
tentang kisah yang kamu jalani denganku,,
kini hanya fotomu yang slalu ku pandang,,
tuk lampiaskan rasa sesal yang pernah terjadi,,
mengenang cerita berakhir duka selalu membayang,,
menoreh kepedihan bersarang dalam hati,,
malam semakin larut dengan diam terpenggal waktu,,
membawa ku hanyut dalam bayangan melihat fotomu,,
mengapa kau tinggal aku tampa ada sepatah kata,,
membiarkan suka dikit demi sedikit terhapus duka,,
merasa bersalahkah dirimu lakukan semua itu,,?
lupakah dirimu dengan janji yang kau ucap dulu,,?
untuk slalu menghapus perih dalam lukaku,,
begitu manis janjimu dulu membuatku tak ragu,,
membuang waktuku selalu tetap bersamamu,,
namun ku slalu tersenyum untukmu,,
takkan hilang rasa ini padamu,,
biarlah aku berlalu dengannya,,
sampai waktu persatukan kita,,
meski kapankah itu,,
aku kan tetap menunggu,,,
{by bahri s}
Minggu, 22 Januari 2012
indahmu
bait bait puitis tak mampu naungi tutur katamu,,
sekian banyak sya'ir2ku tak mampu tandingi akhlaqmu,,
karna kau adalah perhiasan dunia yang di tabur sang penciptanya,,
yang mampu saingi indahnya tembang tembang terindahku,,,
hatiku tak munkin membohongi jiwanya,,,
bukan membelit bukan juga munafik,,
bahwa indahmu mampu luluhkan aku,,,
dan ronamu mampu warnai jiwaku,,
kau adalah keindahan dalam pandangan,,
slalu sinari dunia dengan sinarmu,,
berbias indah di dalam kegelapan,,
mampu hapusi lelah jiwa raga,,,,
hingga jiwa damai bersamamu,,,,
by bahri s
kerinduan pagi
Hening pagi ini kusambut bersama
mataku yang mulai terbuka,
tanpa kokok ayam dan tetesan embun.
Pagiku hadir bersama sejumput keletihan
dan kegamangan yang entah kubawa dari malam
atau sudut ingatan yang mana.
Pagiku yang kujelang kali ini
adalah pagi kerinduan.
Yang hadir bukan sebagai lanjutan dari
kisah mimpi yang indah.
Pagi kerinduanku beranjak dari hidup yang resah,
ketika batin bergolak dan mendambakan
kisah cinta yang adil dan manusiawi.
Sejenak kuhirup udara dingin dan lembab,
sesak, panas dan tiada gairah dalam kerinduanku.
Kerinduanku,
pada sebuah paginya adalah kemustahilan
yang akan kutempuh bersama derak hidup
yang terus mendorongku maju
menghabiskan sisa hidup yang masih dikuasai takdir.
Pagi sebuah kerinduan
mulai beranjak bersama mentari yang meninggi
tapi selama masih dibawah matahari yang sama,
tidak ada yang baru, begitupun dengan kerinduanku
hanyalah sebuah kisah yang selalu terulang,
yang kadang terasa bijak dan hambar tiada makna.
Tapi kerinduan harus tetap beranjak pagi ini,
bersama mereka yang masih mencintai harapan
dengan segala impianya,
sebab bersama mereka-mereka itu kisah-kisah cinta
akan hadir dan kembali diceritakan.
Kali ini manusia tak perlu lagi menyangkal dirinya
dengan pura-pura melihat senja yang sudah membayang.
Saat ini masih pagi untuk semua harapan,
walau tanpa titik embun dan kokok ayam.
by bahri s
Sabtu, 21 Januari 2012
harapan jiwa
jalani hidup penuh dengan damba'an,,,,
setiap insan dalam kebahagia'an,,
menjaga lisan dalam ucapan,,
harapkan hakiki dalam ke'abadian,,
setiap jiwa berlomba akan kebaikan,,
hanya menuju satu tujuan,,
taburkan bekal dalam amalan,,
harapkan indah dalam impian,,
tak letih jiwa tadahkan tangan,,
dalam sujud mohon ampunan,,
teguhkan hati di persimpangan,,
takut diri salah tujuan,,,,
sungguh,,,hati takut dalam ujian,,
lemah diri dalam goda'an,,
padamulah kumohon bimbingan,,
agar selamat hingga penantian,,,
{bahri s}
renungan diri
jalan yang panjang ini,,,,,
iringi usia semakin surut,,
jiwa dan raga semakin rapuh,,
dalam diem mernung diri,,
jauh sudah ku melangkah,,
jalani hidup selama ini,,,
beragam pristiwa yang terjadi,,
yang penuh dengan warna warni,,
kami berjalan dalam syari'atmu,,
yang penuh wahyu dari sabdamu,,
ikhlasku penuh dalam ujianmu,,
hanya mengharap tempat di sisimu,,
semakin jauh waktu melangkah,,
mendekatkan maut dalam raut,,
sungguh,,takut jiwa dalam resah,,
dari kelakuan yang pernah salah,,
ampunilah ya,,,allah,,
sgala dosa yang terjadi,,
seiring umur yang berlari,,
membuat jiwa sadar diri,,
by bahri
bayangmu menyapa
dalam lamunan bayangmu menyapa,,
membangunkan rasa yang lama mati,,
hingga kini ia bersemi dalam jiwa,,
mengisi hampa dalam hati yang sunyi,,
meski kini kau tak sendiri lagi
aku tak mau melepasnya dalam rasa
biarlah rasa ini berseri dan abadi,,
walau hanya dalam mimpi yang ada,,
mengapa hanya dirimu yang bisa
mengisi hampanya relung hati,,
dan mengapa hanya kamu yang bisa
membuat hati yang sepi bernyanyi,,
waktuku terus berlari dan tak peduli
sadarkan aku dari sebuah khayalan,,
membuatku mengerti dalam hidup ini,
bahwa kenyata'an itu bukanla lamunan,,
{by bahri s}
rasa dan hati
dalam jiwa tersimpan rasa,,,
yang tak pernah mengeluh akan makna,,
segala yang terjadi slalu di terima,,,
pahit manisnya dalam suasana,,,
hanya hati yang slalu gundah,,
rapuh bila musibah menerpa,,,
menghadapi ujian bermakna,,
inginkan hidup sampai disini saja,,
seolah jasad tak menerima,,
riang gembira bila senang melanda,,
terkadang lupa akan dirinya,,
padahal itu hanya dunia semata,,
seakan alam ini milikanya,,
dalam diri ingin hidup selamanya,,
by bahri s
Jumat, 20 Januari 2012
izinkan aku
hamba memohon izinmu,,
sucikan hati dalam diri,,
ku coba mencari dalam ridhomu,,
ya allah,,,,,,,,,,,
perkenankanlah engkau membersihkan jiwaku,,
dari lumuran noda bersimbah dosa,,
sebelum ajal datang membawa ruhku padamu,,
dan membiarkan jasadku ter geletak di dalam sana,,
tak bedaya dengan segala upaya,,,,
dan sudilah engkau menatap raga hamba,,
jangan kau abaikan jika munkarun bertanya,,
tentang kehidupan yang sudah ku jalani,,
yang selama ini melingkari dalam diri,,,,
sungguh hamba takut dengan nerakamu,,,
yang akan melalap membakar tubuku,,
tapi pantaskah aku menghuni syurgamu,,,?
sedangkan hati ini ragu akan kesucianku,,
aku hanya bisa berharap dengan rendah hati,,
andainya kau izinkan aku menghirup angin syurgamu,,
janganlah karna kau iba karna kesendirianku,,
yang lusuh terhimpit tanah dalam ruang yang sunyi,,
kasihanilah aku karna selama hidup jauh darimu,,
buta akan segala tugasku dalam amanahmu,,,
dan rapuh dengan tipu daya fata morgana,,
yang selalu meronta membujuk dalam jiwa,,
ma'afkanlah aku meski terlambat mengungkapnya,,
karena baru ku tau arti dari serpihan teka tekimu,,
aku tak mau berlarut dalam kesedihan ini,,,
terbelenggu erat dalam menyesali diri,,,
by bahri s
sahabatku
luasnya samudra untaian ini,
tidak hanya mengharap belas kasihan,,
untaian ini adalah setitik rasa yang berhembus
sejak senja tenggelam membawa warna jingganya,,
hingga fajar menyingsing,,
kau adalah bayangan yang singgah
dalam bathinku,hadirkan satu arti,,
tentang rasa ini,,
dan bayangmu slalu mengisi sisa2 waktuku,,
tuk berdendang riang membawa duniaku
ke dalam dunia khayalmu,,
kau hiasi jiwa yang hampa dalam lelapku,,
kau bernyanyi dngan sya'irmu membawa mimpiku
dalam kerinduan,,
kau begitu indah dalam benakku,,
yang membuat hati tak rela, cerita ini
akan menjadi sebuah kenangan,,
wahai sahabatku,,,,
tetaplah kau berdendang,membawa terbang
kasih dan sayang,,
hujanilah sungai yang kering agar
para nelayan kembali ceria,,
dan burung-burung kembali berkicau,,
menghiasi indah paginya,,
jangan biarkan cerita ini usai dengan air mata,,
tutuplah kisah ini dngan sorak yg gembira,,
by bahri s
tidak hanya mengharap belas kasihan,,
untaian ini adalah setitik rasa yang berhembus
sejak senja tenggelam membawa warna jingganya,,
hingga fajar menyingsing,,
kau adalah bayangan yang singgah
dalam bathinku,hadirkan satu arti,,
tentang rasa ini,,
dan bayangmu slalu mengisi sisa2 waktuku,,
tuk berdendang riang membawa duniaku
ke dalam dunia khayalmu,,
kau hiasi jiwa yang hampa dalam lelapku,,
kau bernyanyi dngan sya'irmu membawa mimpiku
dalam kerinduan,,
kau begitu indah dalam benakku,,
yang membuat hati tak rela, cerita ini
akan menjadi sebuah kenangan,,
wahai sahabatku,,,,
tetaplah kau berdendang,membawa terbang
kasih dan sayang,,
hujanilah sungai yang kering agar
para nelayan kembali ceria,,
dan burung-burung kembali berkicau,,
menghiasi indah paginya,,
jangan biarkan cerita ini usai dengan air mata,,
tutuplah kisah ini dngan sorak yg gembira,,
by bahri s
teringat dngnmu
sore ini kududuk sendiri tampa hadirmu,,
yang biasanya di sisiku seperti dulu,,
duduk di atas tebing menimang pilu,,
di temani deburan ombak beradu,,
angin sayu mendayu meniup mesra,,
meraba raga dinginnya menembus jiwa,,
tak tahan terasa melihat kenangan kita,,
yang terlukis indah di sana mengundang rasa,,
yang meronta memupuk gejolak jiwa,,
ingin hati cerita itu terulang kembali,,
membacanya berulang kali tak ada yang terlewati,,
sebagai penawar rindu terpanah asa,,
andai waktu bisa ku tarik lagi,,,
kau pasti masih tetap di sini,,
menemaniku sendiri dalam sepi,,
menghapus cerita ini menjadi mimpi,,
membuka coretan baru yang abadi dalam diri,,,
{by bahri s}
yang biasanya di sisiku seperti dulu,,
duduk di atas tebing menimang pilu,,
di temani deburan ombak beradu,,
angin sayu mendayu meniup mesra,,
meraba raga dinginnya menembus jiwa,,
tak tahan terasa melihat kenangan kita,,
yang terlukis indah di sana mengundang rasa,,
yang meronta memupuk gejolak jiwa,,
ingin hati cerita itu terulang kembali,,
membacanya berulang kali tak ada yang terlewati,,
sebagai penawar rindu terpanah asa,,
andai waktu bisa ku tarik lagi,,,
kau pasti masih tetap di sini,,
menemaniku sendiri dalam sepi,,
menghapus cerita ini menjadi mimpi,,
membuka coretan baru yang abadi dalam diri,,,
{by bahri s}
arti diri
hamparan langit redup selimuti alam,,
menebar air matanya yang tak tertahan,,
memaksa diri menikmati dingin menghujam,,
menumbuhkan tunas rasa yang bersemayam,,
yang menuai setetes asa sejukkan jiwa,,
membawa hati tenangkan benak se'utuhnya,,
menggali arti kehidupan yang terpendam,,
meski jauh dari harapan menjadi nyata,,
tuhan,,,,kirimlah tetesan embunmu padaku,,
tuk menyirami daun dan ranting jiwaku,,
yang lama layu di terpa panasnya dunia,,
agar aku slalu tersenyum meski lara melanda,,
ku harap pohon jiwa selalu rindang,,
naungi raga dalam mengejar arti diri,,
dihiasi kicauan burung dalam riang,,
mencari jati dalam diri yang tersembunyi,,
sungguh sa'at ini hati tidak bisa menutupi,,
mengarungi warna wari dalam perjalanan ini,,
dimana kaki berpijak disitulah aku melukisnya,,
menulis cerita tentang kisah nyata dalam jiwa,,
agar menjadi sejarah yang sempurna hiasi sukma,,
{by bahri s}
menebar air matanya yang tak tertahan,,
memaksa diri menikmati dingin menghujam,,
menumbuhkan tunas rasa yang bersemayam,,
yang menuai setetes asa sejukkan jiwa,,
membawa hati tenangkan benak se'utuhnya,,
menggali arti kehidupan yang terpendam,,
meski jauh dari harapan menjadi nyata,,
tuhan,,,,kirimlah tetesan embunmu padaku,,
tuk menyirami daun dan ranting jiwaku,,
yang lama layu di terpa panasnya dunia,,
agar aku slalu tersenyum meski lara melanda,,
ku harap pohon jiwa selalu rindang,,
naungi raga dalam mengejar arti diri,,
dihiasi kicauan burung dalam riang,,
mencari jati dalam diri yang tersembunyi,,
sungguh sa'at ini hati tidak bisa menutupi,,
mengarungi warna wari dalam perjalanan ini,,
dimana kaki berpijak disitulah aku melukisnya,,
menulis cerita tentang kisah nyata dalam jiwa,,
agar menjadi sejarah yang sempurna hiasi sukma,,
{by bahri s}
menap kau hadir
mengapa kau hadir dalam hidupku,,,?
di sa'at aku tak ingin mengnal satu rasa,,
yang selama ini membuatku rapuh tak berdaya,,
dan merampas semua rasa yang ada dalam jiwa,,
sehingga aku menjadi hampa dalam jeratannya,,
kehadiranmu se'akan menyirami buih yang
tlah lama ku tebas batangnya,,
namun kau menumbuhkan tunas tunas baru,,
yang sekarang ini menghantui hatiku,,
menciptakan resah dalam benak jiwa,,
apakah tunas tunas itu akan seperti yang dulu,,?
yang menggores dinding hati berbekas luka di jiwa,,?
setelah ia tumbuh lebat dengan daunnya apakah ia
mampu merindangiku dari terik matahari,,?
namun aku kan coba tuk menjalani apa yang akan terjadi,,
ini tak perlu ku sesali karena ini adalah salahku sendiri,
yang meminta kehadiranmu tuk mencoba hapus laraku,,
dan berharap bisa mengusap letih yang lama terpendam,,
semoga kehadiranmu ini mampu sejukkan hati ini,,
dan merubah buih itu menjadi harapan di jiwaku,,
dan bisa melepas belenggu taruma dalam benakku,,
semoga kau mengerti,,,,arti dari isi hati ini,,
bahri s
di sa'at aku tak ingin mengnal satu rasa,,
yang selama ini membuatku rapuh tak berdaya,,
dan merampas semua rasa yang ada dalam jiwa,,
sehingga aku menjadi hampa dalam jeratannya,,
kehadiranmu se'akan menyirami buih yang
tlah lama ku tebas batangnya,,
namun kau menumbuhkan tunas tunas baru,,
yang sekarang ini menghantui hatiku,,
menciptakan resah dalam benak jiwa,,
apakah tunas tunas itu akan seperti yang dulu,,?
yang menggores dinding hati berbekas luka di jiwa,,?
setelah ia tumbuh lebat dengan daunnya apakah ia
mampu merindangiku dari terik matahari,,?
namun aku kan coba tuk menjalani apa yang akan terjadi,,
ini tak perlu ku sesali karena ini adalah salahku sendiri,
yang meminta kehadiranmu tuk mencoba hapus laraku,,
dan berharap bisa mengusap letih yang lama terpendam,,
semoga kehadiranmu ini mampu sejukkan hati ini,,
dan merubah buih itu menjadi harapan di jiwaku,,
dan bisa melepas belenggu taruma dalam benakku,,
semoga kau mengerti,,,,arti dari isi hati ini,,
bahri s
Langganan:
Postingan (Atom)