puisi sunyi

berkasih sunyi



dalam ruang sepiku,,
jauh sana ku memandang,,
ku coba merangkai pasrah dalam masa,,

arungi kehidupan meniti arah,

dalam sunyi jiwa yang sepi,,



terlihat jelas rembulan bersinar,,
tampakkan bias jendela kacaku
temani diri dalam sunyi,,

malam ini smakin larut
hadirkan rasa lelelahnya jiwa,,

arungi waktu dalam hari

menelan indah pahitnya arti,,


keluh kesah tak berarti,,
menanti kaasih tiada pasti,,
inilah hidup seorang diri

berteman sunyi berkasih sepi,,
         by bahri s



 hati yang sepi

sampai kapan ku harus begini,,
menimang sepi dalam sunyi sendiri,,
ingin sekali hati mencari yang pasti,,
namun jiwa ini slalu bilang tak berani,,

hanya suara bayu yang slalu menyapaku,,
menghembuskan ranting-ranting rinduku,,
dan daunku bertanya,,mengapa hanya kamu
yang slalu datang kepadaku,,?

aku lelah berada di atas bukit ini,,
hanya bisa memandang tak bisa ku miliki,,
sayang daun rindangku tak bisa naungi
batang pohonku yang haus sapa'an hati,,

hati sungguh sangat berharap,,
inginkan burung ada yang hinggap,
menyapa rantingingku dalam kesepian,,
mengisi relung hati dalam kesunyian,,

         {by bahri s}

 teringat tentangmu



dalam malam kelam ku tersandar di dindingku,,
terjerat sepi dalam sunyi menyelimuti diri,,
ditiup hembusan bayu malam membuatku kaku,,
tak berdaya menahan dinginnya mengais hati,,

dimanakah rembulan yang slalu temani aku,,?
iringi bintang berkelipan menembus kaca jendelaku,,
sungguh haru aku teringat tentang dirimu,,
tentang kisah yang kamu jalani denganku,,

kini hanya fotomu yang slalu ku pandang,,
tuk lampiaskan rasa sesal yang pernah terjadi,,
mengenang cerita berakhir duka selalu membayang,,
menoreh kepedihan bersarang dalam hati,,

malam semakin larut dengan diam terpenggal waktu,,
membawa ku hanyut dalam bayangan melihat fotomu,,
mengapa kau tinggal aku tampa ada sepatah kata,,
membiarkan suka dikit demi sedikit terhapus duka,,

merasa bersalahkah dirimu lakukan semua itu,,?
lupakah dirimu dengan janji yang kau ucap dulu,,?
untuk slalu menghapus perih dalam lukaku,,
begitu manis janjimu dulu membuatku tak ragu,,
membuang waktuku selalu tetap bersamamu,,

namun ku slalu tersenyum untukmu,,
takkan hilang rasa ini padamu,,
biarlah aku berlalu dengannya,,
sampai waktu persatukan kita,,
meski kapankah itu,,
aku kan tetap menunggu,,,

      {by bahri s}

5 komentar: