puisi ibu

IBU
  
lama sudah ku cari pengganti keringatmu,,
yang jatuh tetes demi tetes basahi pundakmu,,
pedih kulitmu terbakar terik mentari menyusut jiwamu,,
dalam malam kau tumpahkan air mata dalam sujudmu,,

oh,,,,ibu,,
kau relakan jiwa ragamu demi aku anakmu,,
ketika mentari menyengat tubuhku kau
sembunyikan aku dalam pundakmu,,
kau peluk erat tubuhku tampa ragu,,
tampa rasa lelah malah senyum kau tunjukan padaku,,

kau slalu membuat ketenangan dalam gelapku,,
menyiak kabut hitam tutupi langkah langkahku,,
mengutip kerikil yang halangi langkahku,,
dan slalu mengelus punggungku dalam lelapku,,

oh,,,,ibu,,
aku tau dukamu yang kau tutupi
dengan sinar wajahmu,,
dan aku tau ketika kau sembunyikan
tangis di balik senyummu,,

ingin skali hati ini mengusap lelah dalam letihmu,,
membasuh perih yang tergores dalam lukamu,,
namun itu belum sempat kulakukan padamu,,
membuat air mataku jatuh basahi pipiku,,

             ~bahri s~


secercah untuk ibu

Masih terbayang di pelupuk mata,,,,
dalam pelukan hangat seorang bunda,,,,
setiap detikpun tak lupa untuk slalu tersenyum demi sibuah cinta,,,
walau keringat tak pernah berhenti di keningnya,,,,
namun tetap tabah untuk anaknya,,,,

Bunda terimakasih, baru itu yang dapat aku lakukan,,,,
ku tulis syair ini di gelapnya malam menuju
peraduan sebuah curahan hati akan keriduan
yang teramat dalam.,,,

Bunda inginku mencium tanganmu namun engkau jauh disana,,,
dan masih tersenyum menunggu kedangan anakmu,,,,
Betapa tidak, tanpa mempedulikan diri engkau rela bermandikan keringat demi masadepan anak anakmu. Angin malam yang berhembus kutitipkan surat rinduku, padamu untuk Bunda.
                             ~by bahri s~

 MA'AFKAN AKU BUNDA

sungguh terliha keletihan di wajahmu,,
lewat raut yang menua mata yang sayu,,
memancarkan sebuah kepasrahan,,
mengalir terbawa tetesan air mata,,

sungguh kau begitu kuat manahan duka,,
melawan setiap detir melanda jiwa,,
singkirkan segala rintangan yang ada,,
membuatku kagum kepadamu,,

aku lelah menimang rasa dalam dada,,
yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata,,
terkadang aku ungkapkan dengan air mata,,
ketika memandang beban di atas pundakmu,
dan sring juga ku luahkan dengan senyuman,,

ketika melihat wajahmu ceria,,
aku hanya bisa bersandar di atas pundakmu,,
dan tenggelam lelap dalam pangkuanmu,,
merasakan damai suasana dalam jiwa,,
di tengah duka yang menimpa bunda,,

ma'afkan aku bunda,,,,,,,,,,,,,
aku hanya bisa meneteskan air mata saja,,
ketika melihat bunda tergenang dalam masalah,,
ingin sekali jiwa berupaya namun anakmu tiada daya,,
hanya do'a dalam puja yang mampu ku panjatkan,,
untukmu oh,,,,,,,,,,bundaku,,,,,


semoga terang tersimpan dalam gelapmu,,
dan badai badai menerjang kan menjadi damai,,
segala duka kan jadi ceria dalam tawa,,
jangan ada sisa keduka'an dalam jiwa,,


dan yakinlah bundaku tercinta,,
ada makna di balik kesabaranmu,,
yang datang pasti kan pergi silih
berganti,,,,
namun kini kita terjerat dalam duka,,
sementara hadirnya bahagia,,,,,,,


               {by bahri s}

untukmu ibu

sejak mata terbuka dari keluarnya aku dari rahimmu,,
setelah berjuang dalm lelah,,letih yang kau tahan,,
selama aku bersemayam dalam perut menjadi bebanmu,,
namun kau slalu tersenyum demi sepenggal harapan,,

detik detik telah ku kecap,pahit dan manis terasa,,
se'iring do'amu ku tegar selalu mengarunginya,,
hingga hari ini,,harimu ibu,ku disirami bayu pagi,,
mengingatkan segala tentangmu sangat terasa di hati,,

tentangmu yang selalu menyimpan keluh dalam senyummu,,
memelukku se'olah tak ingi kutau semua yang terjadi,,
merangkai sya'ir kepedihan menjadi sya'ir senyumanku,,
menenangkan air lautan keruh menjdi tenang dalam diri,,

dan kini aku tau semua itu,,oh,,,,ibu,,
aku adalah anakmu yang akan hapus perih dalam sedihmu,,
merubah sya'ir pedihmu menjadi sya'ir abadi dalam senyummu,,
kanku rangkai kembali huruf yang berjatuhan dalam hidupmu,,
hanya dengan do'amu aku mampu,panjatkanlah slalu untukku,,

oh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ibu,,,,,,,,,,,,,,,
semoga kehendakmu berkenan jua dengan kehendak yang kuasa,,
karna kita hanya bisa berharap dan berdo'a memanjat padanya,,
dengan segala usaha dan cara, yang menentukan hanyalah dia,,
dan do'aku takkan pupus di makan waktu hanya untukmu padanya,,
                       bahri s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar